Tahapan Pembesian Kolam Renang: Kunci Kekuatan Struktur Beton. Dalam pembangunan kolam renang, pembesian merupakan salah satu tahapan paling penting sebelum proses pengecoran mereka lakukan. Besi berfungsi sebagai tulangan pada beton agar mampu menahan beban air, tekanan tanah di sekitar kolam, serta mencegah terjadinya retakan. Tanpa pembesian yang benar, konstruksi kolam tidak akan kokoh dan berisiko mengalami kebocoran di kemudian hari.
Untuk itu, pemilik kolam maupun kontraktor wajib memahami bagaimana tahapan pekerjaan pembesian mereka lakukan secara tepat. Artikel ini akan membahas secara lengkap mulai dari persiapan hingga kolam siap untuk dicor.
1. Persiapan Lahan dan Bekisting
Sebelum masuk ke tahap pembesian, lahan harus Anda persiapkan dengan baik. Proses ini meliputi:
- Penggalian tanah sesuai ukuran kolam yang Anda rencanakan.
- Pemadatan dasar tanah agar tidak mudah bergeser.
- Pemasangan bekisting (cetakan) pada sisi-sisi kolam untuk menahan rangka besi dan adukan beton nantinya.
Bekisting harus dipasang dengan kokoh agar tidak bergeser saat pengecoran. Kualitas bekisting akan sangat berpengaruh pada presisi bentuk kolam.
2. Pemotongan dan Perakitan Besi
Setelah lahan siap, besi beton dipotong sesuai ukuran yang telah ditentukan dalam gambar kerja (shop drawing). Jenis besi yang kami gunakan biasanya besi ulir berdiameter Ø10, Ø13, hingga Ø16 mm, tergantung kebutuhan struktur.
Besi yang telah dipotong kemudian dirakit dengan cara diikat menggunakan kawat bendrat. Proses perakitan harus mengikuti pola yang sudah kami tentukan agar tulangan terbentuk rapi dan kuat.

3. Pemasangan Besi pada Lantai Kolam
Pekerjaan dimulai dari lantai dasar kolam. Besi mereka susun membentuk anyaman (grid) dengan jarak antar besi sekitar 15–20 cm sesuai perhitungan struktur.
Hal penting yang harus Anda perhatikan:
- Gunakan cover beton (spacer) setebal 3–5 cm agar besi tidak menempel langsung dengan tanah atau bekisting. Cover ini berfungsi melindungi besi dari korosi setelah beton dicor.
- Pastikan sambungan besi memiliki overlap sesuai standar, umumnya 40 kali diameter besi. Misalnya, jika menggunakan besi Ø12, maka panjang overlap minimal 48 cm.
4. Pemasangan Besi pada Dinding Kolam
Setelah lantai selesai, rangka besi dinding kolam mereka pasang. Besi mereka susun vertikal dan horizontal membentuk tulangan dinding. Bagian ini sangat penting karena dinding kolam menahan tekanan air yang cukup besar.
Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan:
- Gunakan besi dengan diameter yang sesuai, biasanya Ø12–Ø16 mm untuk dinding utama.
- Ikat besi dinding dengan besi lantai agar menjadi satu kesatuan struktur.
- Tambahkan perkuatan ekstra pada bagian sudut kolam karena area ini rawan retak.
5. Perkuatan pada Area Khusus
Selain dinding dan lantai utama, ada beberapa area yang membutuhkan perhatian khusus:
- Sudut kolam: diberikan tambahan tulangan diagonal untuk mencegah retakan.
- Tangga kolam: perlu perkuatan besi ekstra karena sering menerima beban.
- Saluran pipa (plumbing): area yang dilubangi untuk pipa harus diperkuat dengan besi tambahan agar tidak mudah pecah.
6. Pemeriksaan dan Quality Control
Sebelum pengecoran mereka lakukan, semua rangka besi harus melalui tahap pemeriksaan. Beberapa hal yang Anda cek antara lain:
- Jarak spasi antar besi sesuai standar.
- Overlap sambungan benar dan tidak terlalu pendek.
- Cover beton cukup, tidak kurang dari 3 cm.
- Ikatan kawat bendrat kuat dan tidak longgar.
Proses quality control ini penting untuk memastikan pembesian sudah sesuai dengan desain struktural. Jika ada kekurangan, segera diperbaiki sebelum beton dicor.
Baca juga: Definisi dan Ciri-Cirinya Kolam Renang Skimmer
7. Tahap Akhir: Siap untuk Pengecoran
Setelah semua tahapan pembesian selesai dan dinyatakan aman, barulah kolam siap untuk tahap pengecoran beton. Proses pengecoran harus dilakukan sekaligus tanpa jeda agar struktur menjadi monolit (satu kesatuan) dan tidak ada celah retak.
Kesalahan Umum dalam Pembesian Kolam Renang
Beberapa kesalahan yang sering terjadi pada pembesian kolam renang adalah:
- Menggunakan besi dengan diameter lebih kecil dari kebutuhan.
- Jarak antar besi terlalu lebar, sehingga beton mudah retak.
- Sambungan overlap terlalu pendek, membuat struktur lemah.
- Cover beton kurang tebal, sehingga besi mudah berkarat.
Menghindari kesalahan ini akan membuat konstruksi kolam jauh lebih awet dan aman.
Kesimpulan
Tahapan pembesian kolam renang adalah kunci utama dalam menciptakan struktur beton yang kuat, tahan lama, dan anti bocor. Proses ini meliputi persiapan lahan, pemotongan dan perakitan besi, pemasangan tulangan lantai, pemasangan tulangan dinding, perkuatan area khusus, pemeriksaan akhir, hingga siap untuk pengecoran.
Dengan pembesian yang benar sesuai standar konstruksi, kolam renang akan mampu menahan beban air maupun tekanan tanah, sehingga penggunaannya lebih aman dan awet bertahun-tahun.
Demikian artikel ini mengenai tahapan pembesian kolam renang: kunci kekuatan struktur beton. Jika Anda membutuhkan peralatan dan aksesoris kolam renang bisa hubungi kami Margahayu Pool di nomer 0816-773-514. Kami juga melayani pembuatan, renovasi dan juga perawatan kolam renang untuk daerah Bandung.